FESTIVAL LITERASI UNTUK MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN SMP NEGERI 2 PANGURURAN.
REYNOLD PANJAITAN,S.Pd
CGP ANGKATAN 4
SMP NEGERI 2 PANGURURAN
KABUPATEN SAMOSIR
NAMA PROGRAM : FESTIVAL LITERASI UNTUK MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN SMP NEGERI 2 PANGURURAN.
A.
PERISTIWA
(FACT)
Sesuai dengan
tujuan pendidikan yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak- anak sehingga mereka bisa
mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tinginya. Sehingga
berdasarkan hal tersebut maka program ini memiliki prinsip dasar menuntun
pengembangan kodrat anak atau potensi bakat dan minatnya agar mereka bisa
bahagia dan selamat baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Selain itu
Budaya adalah bagian penting yang harus di kembangkan di lestarikan di sekolah.
Pendidikan tidak hanya bertumpu pada pengembangan intelektual semata namun juga
pengembangan afektif dan psikomotorik anak serta sosial emosionalnya. Dua aspek
penting pendidikan dan kebudayaan menjadi dua hal utama yang harus dikembankan
di sekolah untuk mewujudkan peradaban luhur bangsa di masa depan. Rendahnya minat baca pada peserta didik
SMP Negeri 2 Panguruan Kabuoaten Samosir membawa
dampak pada kegiatan pembelajaran banyak faktor yang mendorong hal ini terjadi.
Budaya membaca semakin menurun oleh kehadiran Smartphone android.
Siswa lebih tertarik membaca potongan – potongan tulisan dan menonton video
yang ada di sosial media ini menunjukan minat baca ada namun daya baca rendah,
sehingga hal ini mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi kurang aktif
dan kurang percaya diri dalam memberikan pendapat karena kurangnya wawasan yang
di miliki, sehingga tidak berani tampil di depan untuk memberikan pendapat.
Program literasi adalah merupakan keterampilan penting yang harus di miliki siswa. Sebagian proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi ,kemampuan literasi meliputi seluruh keterampilan berbahasa yaitu menyimak berbicara, membaca, dan menulis sehingga dalam program literasi membaca ini sesuai dengan salah satu karakteristik dari 7 lingkungan yang menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yang melatih keterampilan yang di butuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.
Aksi nyata pengelolaan
program yang berdampak pada murid di maksudkan untuk mewujudkan
kepemimpinan murid, program ini di lakukan dengan harapan siswa siswi bisa
menumbuhkan sikap berani dalam dirinya, berani tampil dan mengekspresikan
dirinya dan menghargai seni dan budaya nasional dan bisa mengembangkan potensi
atau bakat yang di milikinya.
Aksi
nyata ini di lakukan untuk mewujudkan langkah pengelolaan program yang
berdampak pada murid dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan model
BAGJA dan MELR Yang dilakukan guna memastikan sebuah program yang berdampak pada
murid. Sehingga bisa menjadi langkah konkrit keterlibatan sebagai pemimpin
dalam pengembangan sekolah.
Selain
itu alasan utama dibalik program ini adalah pada terwujudnya wellbeing siswa
atau student wellbeing dan perkembangan siswa secara
holistik, siswa yang bahagia. dan juga memiliki nilai – nilai pribadi yang
unggul, berbudaya serta memiliki karakter profil pelajar pancasila.
Tujuan
Utama melaksanakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut :
- Membangun
kesadaran siswa atas pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang
efektif
- Menumbuhkan
kemampuan berprikir kritis siswa
- Menumbuhkan
jiwa kepemimpinan siswa
- Menjadikan
kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah
- Melatih
kemandirian siswa dalam memecahkan masalah
- Menumbuhkan
budi pekerti dan kepribadian yang baik kepada siswa
Hasil Aksi Nyata yang di lakukan
Dengan terlaksananya
program ini , maka program ini pada dasarnya di rancang untuk menjadi
wadah berkreasi dan berinovasi bagi siswa siswi menumbuhkan keberanian untuk
tampil dan juga mengedukasi siswa akan penitingnya budaya literasi.
Siswa-siswi perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan literasi yang
dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu menjunjung
budaya yang mampu melestarikan budaya membaca. Di perlukan sebuah pembiasaan
yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan yang rutin dan
berkelajutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal meningkatkan minat
dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian akan literasi akan
membuahkan hasil.
Kegiatan Festival
literasi yang di
lakukan di SMP
Negeri 2 Pangururan di atas menunjukan
bahwa kegiatan literasi tidak semata – mata di lakukan di dalam ruangan kelas
saja tapi bisa juga di lakukan dimana saja. Festival Literasi sendiri
merupakan puncak acara kegiatan literasi yang dilakukan setiap harinya di SMP
negeri 2 Pangururan. Pembiasasaan membaca buku dan menuliskan jurnal baca
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa. Siswa dibiasakan memilih
buku apasaja yang disukai bisa berupa buku ensiklopedia, buku fiksi atau non
fiksi, buku berbau teknologi atau buku apasaja yang layak dibaca oleh murid
usia fase D.
B.
PERASAAN
(FEELING)
Perasaan saat
merencanakan aksi nyata ini program yang berdampak pada murid ini adalah
merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak
langsung pada diri siswa misalnya kepedulian aspek lain, literasi,
keimanan, kedispilinan,dan aspek lainnya yaitu kemampuan kepemimpinan
bisa menjadi bekal siswa untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu
maupun anggota masyarakat.
Perasaan saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program dengan pencapaian program yang sudah berjalan, terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama siswa yang sangat antusias terlibat dalam program literasi ,guru piket dan wali kelas yang mengkoordinir kegiatan. Saya pun bertambah antusias terlibat dalam program literasi baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
C.
PEMBELAJARAN
( FINDING) YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN AKSI NYATA.
Pembelajaran yang di
dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam literasi
untuk peningkatan minat bakat serta jiwa kepemimpinan, terwujudnya
karakter siswa yang memiliki pengetahuan dari sumber – sumber informasi yang
diperoleh dan menjadi siswa yang berani tampil dan mengekspresikan bakat maupun
potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa
mewujudkan profil pelajar pancasila.
Dari aksi nyata ini
saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagiamana saya menyusun dan
mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model
BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku
kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran guru
tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas sajanamun harus peduli dan ikut
terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid .
D.
PENERPAN
KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELKASANAAN DI MASA DEPAN
Recana perbaikan ke
depan yaitu lebih mengaktifkan kembali kegiatan intrakurikuler di lingkungan
sekolah untuk memberikan bimbingan dan menjadi wadah pengembangan minat dan
bakat anak selain itu kedepannya perlu pemberian apresiasi berupa reward kepada
siswa yang memiliki prestasi akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah
semangat anak menampilkan kreatifitas dalam melakukan literasi. Selain itu
perlu peningkatan kolaborasi guru ,siswa dalam hal kegiatan literasi siswa
butuh pendampingan dan bimbingan dari guru piket dan wali kelas pada saat
melakukan kegiatan literasi agar program dapat berjalan sesuai apayang kita
inginkan.
Posting Komentar untuk "FESTIVAL LITERASI UNTUK MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN SMP NEGERI 2 PANGURURAN."