Contoh Pemanfaatan Sifat Kalor Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kalor merupakan bentuk energi panas yang yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Dengan demikian, kalor yang diberikan pada sebuah benda akan dapat mengubah suhu dan wujud benda tersebut. Apabila dua benda dengan suhu yang berbeda disentuhkan, maka menda yang mendapatkan suhu tinggi akan mengalami penurunan.
Sebaliknya, benda yang bersuhu rendah akan mengalami kenaikan suhu. Pada akhirnya suhu dari kedua benda akan sama.
Kalor masih berhubungan dengan suhu, karena untuk mengukur perubahan suhu ditentukan oleh energi panas. Akan tetapi, antara kalor dan suhu memiliki perbedaan.
Contoh Pemanfaatan Sifat Kalor Dalam Kehidupan Sehari-hari Jika suhu merupakan derajat nilai panas atau dingin suatu benda yang dapat diukur dengan menggunakan termometer, sedangkan kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang memiliki suhu lebih rendah.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kalor banyak dimanfaatkan untuk membantu manusia. Beberapa peralatan rumah tangga banyak dibuat dengan memanfaatkan sifat perpindahan kalor.
Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari.
1. Lemari Es
Lemari es atau kulkas adalah alat yang digunakan untuk membuat es atau mendinginkan sayuran buah-buahan, dan daging. Prinsip kerja lemari es berdasarkan sifat kalor, yaitu zat yang menguap memerlukan kalor dan zat yang mengembun akan melepaskan kalor.
Prinsip kerja lemari es adalah mengambil kalor yang ada di dalam ruangan lemari es, selanjutnya melepaskannya di luar, sehingga suhu di dalam lemari es menjadi turun. Untuk mengambil kalor yang ada di dalam ruang lemari es dan melepaskannya di luar, maka digunakan bahan yang mudah menguap, yaitu freon.
2. Penyulingan Air
Penyulingan air dimanfaatkan untuk memperoleh air murni, sedangkan zat-zat lain yang tercampur dengan air akan didingnkan. Haslnya adalah air yang bebas dari zat-zat lain yang larut di dalamnya.
Penyulingan air secara sederhana dilakukan dengan cara memasukkan air yang akan disuling ke dalam labu didih dan dipanaskan. Air yang disuling disebut akuades, sedangkan air hasil dua kali penyulingannya dinamakan akuabides.
3. Mendinginkan Minuman Ringan
Menurut Asas Black, kalor yang diterima suatu benda sama dengan kalor yang dilepaskan benda lain. Pada peristiwa mendinginkan minuman ringan, akhir dari proses ini adalah dicapainya kesetimbangan suhu diantara minuman ringan dan uap air.
Suhu minuman turun, sedangkan uap air mengembun. Akibatnya, minuman menjadi lebih dingin.
4. Termos
Termos adalah alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya perpindahan kalor, dari dalam ke luar atau sebaliknya. Sehingga, suhu zat yang disimpan di dalamnya dapat bertahan relatif lama.
Dinding termos dilapisi perak untuk mencegah hilangnya kalor secara radiasi. Terdapat ruang hampa antara dnding kaca pada termos bertujuan untuk mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konveksi.
5. Seterika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika, misalnya besi, kuningan, atau baja yang tahan karat (stainless stell).
Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator, misalnya kayu atau plastik. Tujuan dipilhnya bahan isolator pada pegangan seterika adalah agar tidak panas pada saat dipegang untuk menyeterika.
6. Tanur Pembakaran
Tanur pembakaran batu kapur, keramik. dan logam memilki dinding yang cukup tebal. Dinding tersebut terbuat dari bahan solator dan dapat memantulkan kalor. Dengan adanya dinding isolator, kencederungan kalor mengalir keluar dapat dihindari. Dinding isolator juga membantu efisiensi pembakaran tanur.
7.Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk menahan panas.
Posting Komentar untuk "Contoh Pemanfaatan Sifat Kalor Dalam Kehidupan Sehari-hari"